Hidup (tidak selalu) adalah kompetisi
Jadi ranking 1 di kelas
Lulus paling cepat
Berlari paling cepat
Kebut-kebutan di jalan raya
Dan yang paling aku benci
Cepet-cepetan kawin nikah
Kita selalu berburu dan berlari dalam kompetisi demi kompetisi. Kita bersaing dengan orang-orang sekitar kita.
"Itu gaya hidup kota!"
"Dunia itu kejam, Jendral!"
"Kota ini adalah hutan belantara"
Pernahkah kita berhenti sebentar dan berpikir, sampai kapan kita akan berkompetisi?
Saling menyikut, menendang, mencakar, mengerawuk, menjambak, (sampai kapan listnya?)
Apa nggak capek?
Coba kita lihat suatu kompetisi paling kuno di dunia...
Atletik.
Pernahkah atlit lari menyikut lawannya?
Pernahkah atlit lempar lembing melempar ke arah lawannya?
(kayaknya heboh deh, kalo nggak sengaja kena juri pernah soalnya...)
Dengan siapa mereka bersaing?
Cukup bersaing dengan diri sendiri...
Cukup menajamkan rekor sendiri (go to hell dengan rekor orang lain)
And the last...
Please, try not kill yourself when you're trying....
Know your limit, expand it, push it, surpass it...
Labels: life, nganggur, small talk
3 Comments:
Lhe, maksudmu benci cepet-cepet menikah napa? Setiap orang berhak dong untuk mengakhiri status kemandiriannya (yang hanya sebentar), dan memutuskan untuk saling berbagi bersama setiap harinya kelak...
By Anonymous, at 1:35 AM, January 08, 2007
Bukannya benci, kep.
Aku sih nggak masalah kalo orang lain mau nikah muda atau tua.
Aku cuman benci kalo diburu-buru, seakan-akan nikah adalah suatu kompetisi dulu-duluan.
Aku baru nikah kalau aku sudah siap(dan calonnya siap juga) bukan karena dipaksa atau takut keduluan.
By D-nial The Cursed One, at 10:40 AM, January 09, 2007
gw juga enggak abis pikir. kenapa orang demen banget sama kompetisi ??
mereka itu tipe orang yang enggak pernah cukup dengan hanya menjadi "Rich" "good looking" "clever" mereka
selalu ingin "richer" "better-looking" dan "cleverer" dibanding orang lain. mereka puas dengan menjadi setingkat diatas orang lain. gara2 orang tipe kayak gitu didunia ini ada istilah winner sama loser yang nyambung ke hubungan sebab-akibatnya yaitu adanya orang yang "bangga/sombong" dengan orang yang "putus asa/depresi".
kenapa tidak memulai semuanya dengan kolaborasi daripada kompetisi yang menurut gw desturktif banget. This is a sad world full with greedy competitive people.
By Anonymous, at 11:00 PM, January 25, 2007
Post a Comment
<< Home